DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
Aksi Kolaboratif Manggala Agni dalam Upaya Pemadaman Kebakaran di Cagar Alam Kamojang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
JBN-Garut. Manggala Agni Seksi Wilayah I Bandung Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (JBN) bekerja sama dengan berbagai instansi dan relawan dalam upaya pemadaman kebakaran yang melanda Cagar Alam Kamojang di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Kebakaran yang mulai terjadi pada akhir pekan lalu mengancam ekosistem unik dan flora serta fauna di Kawasan konservasi. Kejadian ini berlangsung selama empat hari, dimulai hari Senin tanggal 19 Agustus 2024 terlihat titik panas pantauan hotspot Sipongi oleh petugas Seksi Wilayah I Bandung Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (JBN) dan diverifikasi lapangan oleh petugas dari BBKSDA Provinsi Jawa Barat.
Pada hari yang sama, Manggala Agni Seksi Wilayah I Bandung Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (JBN) bersama dengan Seksi Konservasi Wilayah V Garut melaksanakan pemantauan kondisi kebakaran untuk menentukan teknik pelaksanaan pemadaman di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil pemantauan awal, diketahui vegetasi yang terbakar berupa serasah, semak belukar, dan merambat ke tanaman pinus.
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan upaya pemadaman yang sistematis dengan dukungan kolaborasi berbagai pihak. Aksi kolaborasi ini dilakukan oleh Manggala Agni Seksi Wilayah I Bandung Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (JBN), tim BBKSDA Jawa Barat, BPBD Kabupaten Garut, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V, TNI, dan relawan lainnya. Upaya pemadaman ini dilakukan hingga api padam di pagi hari Kamis tanggal 22 Agustus 2024. Pada hari itu juga dilaksanakan proses pendinginan atau mopping up serta malaksanakan pemantauan untuk antisipasi terjadinya munculnya titik api kembali.
Mengingat kawasan tersebut merupakan salah satu lokasi yang rawan kebakaran hutan dan lahan dan saat ini sudah memasuki musim kemarau, maka perlu peningkatan upaya kesiapsiagaan terhadap kejadian karhutla oleh berbagai pihak, melalui kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sebagai bagian dari deteksi dini karhutla. Kegiatan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain patroli mandiri pencegahan karhutla, patroli gabungan serta pemantauan hotspot. Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya karhutla serta dapat melakukan upaya pemadaman sedini mungkin apabila terjadi karhutla untuk meminimalisir luas kebakaran dan dampak buruk akibar kejadian kebakaran hutan dan lahan.
Tim Kehumasan BPPI JabalNusra
Sorhim, Fahmi N, Hari S, Mu’linatul F