KLHK KIRIM HELIKOPTER PERKUAT SATGAS DALKARHUTLA RIAU
KLHK KIRIM HELIKOPTER PERKUAT SATGAS DALKARHUTLA RIAU
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengirimkan satu unit helikopter untuk memperkuat Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Provinsi Riau mulai Kamis (18/5/23).
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri mengungkapkan bentuk dukungan operasional udara ini sebagai langkah antisipasi dalam pengendalian karhutla di Provinsi Riau seiring dengan terjadinya peningkatan jumlah hotspot serta menurut BMKG bahwa bulan Mei – Oktober 2023 diprediksikan El-Nino Lemah.
Pantauan titik panas (hotspot) di wilayah Riau dari tanggal 1/1/2023– 18/5/2023 melalui pantauan web sipongi.menlhk.go.id berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) confident level ≥80% adalah sebanyak 36 titik dengan luas kebakaran 1.092,32 Ha.
“Dukungan helikopter dari KLHK ini digunakan untuk membantu kegiatan patroli udara, pemadaman udara atau water bombing, serta evakuasi penyelamatan. Patroli ini dilakukan untuk memantau potensi karhutla melalui udara khususnya pada wilayah rawan karhutla di Provinsi Riau,” terang Thomas.
Saat ini, helikopter bernomor PK USF/A119 ini disiagakan di Landasan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Kedatangannya di Lanud Roesmin Nurjadin diterima oleh Kepala Seksi Wilayah 2 Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Sumatera.
Kegiatan patroli udara akan dilaksanakan mulai Jumat (19/5/23) dijadwalkan sortie ke-3 pada siang sampai sore hari untuk mengcover sortie 1 dan 2 oleh helikopter BNPB.
Target area patroli udara diutamakan pada kawasan konservasi, dan berlanjut pada daerah pesisir serta gambut yang rawan karhutla. Patroli udara akan melibatkan Balai PPI Wilayah Sumatera, Ditjen Gakkum KLHK, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau serta Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.
Thomas menambahkan selain upaya pencegahan karhutla dengan menyiagakan helikopter, KLHK bersama dengan BNPB, BRIN, TNI AU, BMKG, BRGM dan mitra kerja usaha terkait bekerjasama untuk melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada wilayah-wilayah rawan karhutla di Riau yang telah dimulai pada April 2023.
Upaya pengendalian karhutla tidak hanya dilakukan melalui operasi udara, tetapi juga melalui operasi darat dengan melibatkan Manggala Agni, TNI, Polri, MPA, dan tim Satgas pengendalian karhutla, pungkas Thomas.
Sebagai langkah antisipasi dan kesiapan pengerahan sumber daya dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, Gubernur Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla sebagaimana Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts 191/11/2023 selama 291 hari terhitung tanggal 13/2/2023 sampai dengan 30/11/2023.