SOSIALISASI DAN PEMUTAKHIRAN SIPP (SISTEM INFORMASI PATROLI PENCEGAHAN) KARHUTLA UNTUK MEMPERKUAT PELAKSANAAN PATROLI PENCEGAHAN KARHUTLA

JBN- Di Era Teknologi 4.0 saat ini, aktivitas harian kita sangat erat pengaplikasiannya dengan penggunaan teknologi. Hanya dalam satu genggaman melalui smartphone, beragam data dan informasi dapat diakses secara cepat dan instan. IPB University bekerjasama dengan Direktorat PKHL – KLHK telah membuat terobosan dalam kemudahan pelaksanaan patroli pencegahan karhutla, yakni aplikasi SIPP atau Sistem Informasi Patroli Pencegahan Karhutla. SIPP Karhutla ini merupakan suatu pendekatan sistem peringatan dan deteksi dini berbasis Informasi Geografis dalam membantu pelaksanaan Patroli Pencegahan Karhutla. Pelaksana patroli dapat menjadikan aplikasi ini sebagai basis data historis aktivitas patroli, karena aplikasi ini telah dikembangkan dengan berbagai fitur-fitur yang memudahkan manajemen dan pengolahan datanya, seperti fitur pelaporan, fitur analisa, fitur hotspot, dll.

Selasa, Tanggal 6 Februari lalu, Tim Peneliti Pengembangan Aplikasi SIPP (Fakultas MIPA dan Fakultas Kehutanan IPB) melakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring dan evaluasi penggunaan SIPP Karhutla bersama tim Direktorat PKHL-KLHK yang dihadiri langsung oleh Kasubdit Pencegahan Karhutla, Anis Susanti, S.Hut., M.Si. Kunjungan ini dilaksanakan di Seksi Wilayah III Balai PPI Jabalnusra yang berlokasi di Mataram, Prov. Nusa Tenggara Barat dan dihadiri secara langsung oleh perwakilan dari Balai KSDA Nusa Tenggara Barat, Balai TN Gunung Rinjani dan partisipan lintas Balai PPI Indonesia dan UPT KLHK secara daring.

Kepala Balai PPI Jabalnusra (Haryo Pambudi, S.Hut., M.Sc) yang turut hadir dan membuka acara secara virtual menyampaikan bahwa Penggunaan SIPP Karhutla telah digunakan sejak tahun 2022 dan melibatkan pemangku kawasan dengan ketersebaran dari Prov. Jawa Barat hingga Prov. Nusa Tenggara Timur.  “Aplikasi ini memberikan kemudahan pelaksanan patroli, namun perlu dilakukan penguatan sosialisasi dan sistem basis data nya. Pemetaan hasil patroli diharapkan dapat menjadi basis data sosial dan ekonomi masyarakat, sehingga dapat memotret kondisi kerawanan desa yang kemudian akan menjadi opsi justifikasi tambahan dalam penentuan desa rawan” pungkas Haryo. Menyambung Sambutan Kepala Balai PPI JabalNusa, Kasubdit Pencegahan karhutla Dit. PKHL menyampaikan poin penting dalam mandat Upaya Pengendalian karhutla. “Patroli Pencegahan Karhutla sebagai upaya deteksi dini karhutla telah memberikan dampak yang signifikan dan Aplilkasi SIPP ini hadir dalam menunjang efektifitas patroli yang merupakan hasil inovasi tanpa henti dari kerjasama IPB dan Direktorat PKHL sejak Tahun 2019” tutur Anis Susanti.

Dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi SIPP ini, tim pengembang Aplikasi SIPP (Prof. Dr. Imas Sitanggang) memaparkan terkait pemutakhiran fitur dan penambahan parameter baru dalam basis data aplikasi SIPP., salah satunya Informasi live hotspot (Sipongi KLHK) harian.  Dalam pengembangan kedepan, tim juga akan merilis modul observasi Ground-check hotspot dan sistem pelaporan pemadaman dalam aplikasi ini. Secara parallel, Prof. Dr. Lailan Syaufina juga menyampaikan materi terkait Tata Cara Pengukuran Parameter-parameter aktivitas Patroli Pencegahan karhutla, seperti kondisi vegetasi, kondisi sumber air, kondisi tanah, tipe kebakaran, dan parameter lainnya. 

Pemutakhiran fitur SIPP Karhutla juga diperkenalkan melalui simulasi penggunaan aplikasi yang dilaksanakan di kawasan hutan KPH Pelangan Tastura, Kab. Lombok Barat. Seluruh partisipan mengikuti rangkaian agenda dengan antusias dan interaktif. Partisipan memberikan banyak input masukan dalam penyempurnaan aplikasi dan berharap akan ada pendampingan/sosialisasi lanjutan, khususnya bagi pengguna baru di tingkat pemangku kawasan. 

Tim Humas SW III – BPPI JabalNusra

(Syilvi)