DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
KLHK BERSAMA UNOPS KUATKAN AKSI IKLIM DAN MATA PENCAHARIAN BERBASIS PERDESAAN
DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
API, Palembang- Sebagai tindaklanjut kerja sama antara Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan United Nations Office for Project Services (UNOPS) tentang Proyek Penguatan Aksi Iklim dan Mata Pencaharian berbasis Perdesaan (ProKlim) di Provinsi Sumatera Selatan maka Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim menyelenggarakan Kick-off Meeting kerja sama tersebut di Palembang, Sumatera Selatan (19/09/2024).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan kerja sama KLHK-UNOPS kepada para pihak terkait agar tercipta kesepahaman persepsi mengenai peranan masing-masing di dalam kerja sama tersebut.
Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Irawan Asaad, Ph.D menjelaskan bahwa tujuan proyek adalah untuk membangun 100 desa ProKlim, memperkuat keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan penghidupan berkelanjutan yang berbasis ekonomi/bisnis dengan didukung pemanfaatan teknologi digital, serta meningkatkan sinergi antara pemerintah pada berbagai tingkatan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan keberlanjutan dari lokasi ProKlim.
ProKlim merupakan program yang memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi, sehingga dapat mendukung upaya penurunan emisi GRK serta meningkatkan ketahanan masyarakat dari dampak perubahan iklim.
ProKlim telah berjalan selama 13 tahun sejak tahun 2012, program ini dilaksanakan secara konsisten sebagai bukti nyata upaya masyarakat Indonesia untuk mewujudkan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, khususnya di tingkat tapak. Sampai dengan Bulan Juli 2024 tercatat sebanyak kurang lebih 11.500-an lokasi telah teregister dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) sebagai lokasi ProKlim, dan diharapkan jumlah tersebut terus bertambah, tidak hanya dari sisi kuantitasnya tetapi juga kualitas dan kontinyuitas atau keberlanjutan aksinya.
Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu wilayah yang memiliki lokasi ProKlim cukup banyak hingga mencapai kurang lebih 460-an lokasi. ”Saat ini telah terdapat gambaran awal usulan lokasi yang potensial sebagai lokasi ProKlim di 10 kabupaten/kota yaitu di Banyuasin, OKI, Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, PALI, Prabumulih, Empat Lawang, Musi Banyuasin, dan OKU Timur dan telah dilakukan pre-survey pada tanggal 24 Juli s.d. 15 Agustus 2024”, terang Irawan.
”Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, diperoleh peningkatan kuantitas dan kualitas dari aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang secara nyata dirasakan oleh masyarakat sehingga keberlanjutan aksi-aksi tersebut dapat terus dipertahankan” jelas Irawan.
Dalam sambutannya Country Manager UNOPS Indonesia dan Timor-Leste, Dr. Sharon Thangadurai menerangkan bahwa dengan perluasan PROKLIM di Sumatera Selatan bertujuan untuk memperkuat ketahanan iklim di tingkat tapak, dan mendukung upaya iklim yang lebih luas di Indonesia. PROKLIM tidak hanya berfungsi sebagai strategi nasional, tetapi juga sebagai bukti usaha yang digerakkan oleh komunitas dalam mengatasi tantangan global.
”Pada akhir proyek ini, kami berharap dapat melihat desa-desa yang lebih tahan terhadap kebakaran, banjir, kekeringan, dan tantangan terkait iklim lainnya, rumah tangga dengan pendapatan yang lebih baik dan akses yang lebih baik terhadap sumber daya, serta pengurangan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global”, Lanjut Sharon.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Edward Candra, MH mengatakan ProKlim merupakan program berbasis pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Sumatera Selatan telah dari tahun 2013-2024 telah mendaftarkan lokasi Proklim melalui SRN PPI sebanyak 558 lokasi. Pada tahun 2024 sebanyak 187 lokasi, 1 lokasi mendapatkan trophy Proklim Lestari dan 4 lokasi trophy Proklim Utama.
”Kita patut bersyukur, karena dari sekian provinsi di Indonesia, Sumsel yang dipilih untuk melaksanakan proyek ini dan 100 ProKlim baru yang akan dibentuk nanti itu merupakan jumlah yang besar”, lanjut Edward.
Kick-off meeting Proyek Penguatan Aksi Iklim dan Mata Pencaharian Berbasis Desa (PROKLIM) di Provinsi Sumatera Selatan dihadiri oleh perwakilan-perwakilan yang berasal dari Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim, Biro Kerja Sama Luar Negeri KLHK, Balai PPI Wilayah Sumatera, UPT KLHK di Sumsel, UNOPS, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel, Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.
-oOo-
UNOPS adalah badan operasional Perserikatan Bangsa-Bangsa, membangun masa depan lewat infrastruktur, pengadaan, dan manajemen proyek. Misi UNOPS adalah membangun kehidupan yang lebih baik dan mencapai perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
Disusun oleh:
Jaya D. Cipta, Pranata Humas Ahli Muda