DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
ANTISIPASI KARHUTLA, BALAI PPI JABALNUSA BERSAMA BALAI BESAR TN BROMO TENGGER SEMERU MELAKSANAKAN PATROLI BERSAMA MPA
JBN, Juli 2024. Dilansir dalam laman BMKG, Pertengahan Tahun 2024 sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau, tidak terkecuali Kawasan Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Salah satu ancaman yang dihadapi adalah adanya Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini diperkuat dari pantauan hotspot (titik panas) yang menunjukkan peningkatan dari segi jumlah hotspot hingga Pertengahan Juli 2024. Beragam upaya dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi karhutla terjadi, salah satunya dengan Patroli Mandiri Pencegahan Karhutla bersama Masyarakat Peduli Api (MPA).
Balai PPI JabalNusa berkolaborasi dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS) menyelenggarakan giat Patroli Mandiri Pencegahan Karhutla bersama MPA pada 24-28 Juli 2024 di 4 desa rawan karhutla yaitu Desa Ngadas dan Desa Sumberputih yang berada di Kab. Malang, serta Desa Keduwung dan Desa Mororejo yang ada di Kab. Pasuruan. Kegiatan melibatkan 24 personil yang terdiri dari Polisi Hutan, Manggala Agni, Masyarakat Mitra Polhut, dan Masyarakat Peduli Api.
Sebelum dilakukan kegiatan Patroli, Tim Balai PPI JabalNusa mengikuti Apel Siaga Gabungan Pengendalian Karhutla Provinsi Jawa Timur di Mojokerto pada 23 Juli 2024. Setelahnya, tim bergegas untuk melaksanakan Patroli Pencegahan karhutla bersama MPA di BBTN BTS. Sebelum Patroli ke lapangan, dilakukan sharing bersama Tatag Hari Rudhata, S.H., Kepala Seksi PTN Wilayah 2, BBTN BTS membahas mengenai teknis kegiatan dan data yang dikumpulkan kepada seluruh personil yang terlibat.
"Patroli ini menjadi satu pilar penting untuk meminimalkan potensi karhutla yang ada di kawasan Bromo Tengger Semeru ini, sehingga seluruh personil yang bertugas, harap bersungguh-sungguh, dan memastikan mencatat semua informasi yang dijumpai", ujar Tatag.
Selama kegiatan patrol berlangsung, tim melakukan pengamatan di setiap jalur pengamatan dengan menggunakan kendaraan roda dua dan dilanjutkan dengan berjalan kaki pada jalur yang sulit diakses dengan kendaraan. Hasil temuan di lapangan sepanjang kegiatan patroli, dilakukan pencatatan melalui aplikasi SIPP Karhutla (Sistem Informasi Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan). Data yang dicatatkan diantaranya seperti kondisi vegetasi, cuaca, uji remas seresah, uji daun tunggal, dan lainnya. Personil yang bertugas juga melakukan pembersihan sekat bakar pada jalur yang dilalui. Hasil pengamatan dijumpai bahwa pada empat desa ini, kondisinya kondusif dan aman. Meskipun begitu kewaspadaan tetap harus ditingkatkan mengingat musim kemarau masih cukup panjang. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mencegah lebih dini potensi terjadinya karhutla.
-oOo-
Pewarta: Kehumasan BPPI JabalNusa, Ikhwanudin Rofi’i
Ed. JDC