DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
KLHK BERI ATENSI KARHUTLA DI KEPULAUAN MERANTI DAN NATUNA
SIAK (PKHL) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi atensi atas kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Natuna. KLHK telah menerjunkan tim Manggala Agni untuk membantu proses pemadaman di Kabupaten Kepulauan Meranti dan terus melakukan pemantauan karhutla di Kabupaten Kepulauan Natuna, Sabtu (23/3/2024).
Sebagaimana dilaporkan bahwa karhutla terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu di Kecamatan Pulau Merbau, Tebingtinggi, Tebingtinggi Barat dan Rangsang. Sedangkan di Kabupaten Natuna terjadi di wilayah Kecamatan Banguran Batubi.
Disampaikan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri, bahwa tim Manggala Agni Daops Sumatera VI/ Siak, Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera telah melakukan mobilisasi menuju Kepulauan Meranti untuk melakukan pemadaman di Desa Penyagun dan Desa Repan, Kecamatan Rangsang.
Sedangkan untuk karhutla di Kabupaten Natuna tengah dipersiapkan tim Manggala Agni Daops Sumatera VIII/ Batam untuk menuju ke lokasi kebakaran sambil terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk langkah lebih lanjut, " sambung Thomas.
Thomas mengatakan bahwa KLHK terus memantau dan berkomunikasi dengan BPBD Kabupaten Natuna untuk melakukan penanganan karhutla yang telah terjadi selama tiga hari terakhir ini.
"Situasi ini mengindikasikan adanya peningkatan eskalasi karhutla yang terjadi pada bulan ini terutama di wilayah Riau dan Kepulauan Riau, sehingga ini harus kita waspadai" seru Thomas
Thomas menjelaskan bahwa potensi kerawanan karhutla di wilayah Riau ini juga dipantau melalui patroli udara menggunakan helikopter oleh tim Manggala Agni-KLHK dan BPBD Provinsi Riau. Langkah ini memungkinkan tim untuk mendeteksi titik-titik api dan memonitor perkembangan kebakaran dengan lebih efektif dari udara.
"Upaya operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tengah dipersiapkan untuk dilakukan dalam waktu dekat ini untuk mengurangi kerawanan karhutla di wilayah Riau," pungkas Thomas. (PKHL, Ed. JDC)