KLHK mengikuti Side event COP28 the 10th Years Anniversary of the Warsaw Framework for REDD+
Dubai 9 Desember 2023 Pada acara side event yang dilaksanakan oleh UNFCCC di perhelatan besar COP28 Bapak Syaiful Anwar dari KLHK menjadi salah satu narasumber dengan tema the 10th Years Anniversary of the Warsaw Framework for REDD+.
Sangatlah penting bagi Indonesia untuk memberikan informasi kepada negara-negara lain yang hadir di acara ini terkait capaian dan apa yang sedang dikerjakan, juga sharing informasi dengan negara negara lain terkait Implementasi REDD+
Dalam paparannya beliau menjelaskan Komitmen Pemerintah yang kuat terhadap REDD+, Komitmen ini direalisasikan melalui penciptaan kerangka kebijakan dan regulasi yang mendukung. Konsep Indonesia adalah pendekatannya Nasional tapi dilaksanakan di tingkat sub nasional(national approach with possible implementation at the sub-national/jurisdictional level. Berbagai upaya untuk meningkatkan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan, konservasi, peningkatan stok karbon hutan melalui rehabilitasi hutan dan lahan terdegradasi dan lain-lain. Selain itu adanya dukungan pendanaan internasional baik dalam persiapan (readiness phase) maupun dalam implementasinya.
Tonggak lain yang dirasa sangat berperan adalah keterlibatan para Pemangku Kepentingan dan Masyarakat Lokal melalui pendekatan partisipatif dalam pengelolaan hutan/implementasi REDD+. Berbagai Proyek Demonstration Activity dan Pilot REDD+ di Indonesia, dapat membantu menilai efektivitas dan mengidentifikasi tantangan dalam skala yang lebih besar. Peningkatan Kapasitas: baik pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan lainnya tentang pentingnya pelestarian hutan dan pencegahan deforestasi. Pengembangan Teknologi: Penggunaan teknologi dalam NFMS, seperti pemantauan satelit untuk memantau perubahan tutupan hutan dan monitoring kebakaran hutan.
Berbagai upaya untuk meningkatkan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan, konservasi, peningkatan stok karbon hutan melalui rehabilitasi hutan dan lahan terdegradasi dan lain-lain.
beliau menjelaskan kepada peserta yang hadir di Paviliun UNFCCC bahwa Indonesia melaksanakan REDD+ ini dengan cara leading by example atau contoh nyata, sehingga dunia internasional mengakui sehingga mendapatkan dana Result Based Payment.
Dengan implementasi REDD+ ini akan mendorong pengembangan robust MRV sistem, yang tidak hanya penting untuk REDD+ tetapi juga untuk pelaporan emisi GRK secara keseluruhan, dan tentunya dengan kualitas laporan yang lebih baik. Pelaksanaan REDD+ juga menciptakan Integrasi Kebijakan dan Perencanaan. Implementasi REDD+ telah mensinergikan strategi nasional dan daerah untuk mengurangi emisi dan juga adaptasi perubahan iklim
Peran Implementasi REDD+ pun sangat jelas terkait kontribusi terhadap SDGs. Implementasi REDD+ telah terbukti berkontribusi terhadap Goal 13 dan 15 SDG.