DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

JBN, Mojokerto. Balai Pengendalian Perubahan Iklim Jawa, Bali, Nusa Tenggara (PPI JabalNusa) berkolaborasi dengan Tahura Raden Soerjo menyelenggarakan kegiatan Patroli Mandiri Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) selama lima hari pada 24 s.d. 28 Juli 2024 di 4 desa rawan karhutla yaitu Desa Padusan, Claket, Trawas, dan Desa Begaganlimo yang seluruhnya ada di Kabupaten Mojokerto. Sebagai informasi Balai PPI JabalNusa rutin melaksanakan kegiatan Patroli Mandiri Gahkarhutla di Tahura R Soerjo setiap tahunnya sejak 2020.

Rawannya kebakaran di Tahura R. Soerjo merupakan salah satu alasannya. Sebagai informasi, bahwa Tahura R. Soerjo merupakan salah satu kawasan pelestarian alam seluas 27.868 ha yang secara administratif mencakup lima wilayah, yaitu Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu. Wilayah yang cukup luas dan berbatasan dengan banyak desa penyangga, menjadikan Tahura R. Soerjo secara bersamaan memiliki potensi sekaligus ancaman yang luar biasa, utamanya terkait karhutla.

Sebelum kegiatan patroli dilakukan, personil Balai PPI JabalNusa dan Tahura R. Soerjo terlebih dahulu mengikuti Apel Siaga Gabungan Pengendalian Karhutla Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto pada 23 Juli 2024. Dalam Apel tersebut ditekankan pentingnya upaya penguatan pencegahan agar di tahun 2024 dapat lebih ditekan angka kejadian/luas karhutla di Provinsi Jawa Timur.

“Pada tahun 2023, karhutla di Jawa Timur seluas 12.328,80 hektar. Sedangkan pada tahun ini sampai dengan 30 Juni 2024 telah terjadi karhutla seluas 360,79 hektar yang mana kenaikan signifikan pada bulan Juni seluas 351,94 hektare. Kenaikan luas karhutla pada bulan kemarin menjadi perhatian serius kita bersama, mengingat puncak kemarau di Jawa Timur diprakirakan terjadi pada bulan Agustus dan September,” jelas Thomas Nifinluri, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Selesai mengikuti Apel Gabungan, Tim bergegas menuju lokasi patroli yang telah dilakukan pembagian wilayah pengamatan dengan diawali briefing dan pelaksanaan Apel Patroli. Kegiatan Patroli Mandiri Pencegahan Karhutla bersama MPA ini dilakukan dengan melibatkan 24 personil yang terdiri dari Polisi Hutan, Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api. Selama kegiatan tim melakukan pengamatan di setiap jalur patroli dengan menggunakan kendaraan roda dua dan dilanjutkan dengan berjalan kaki pada jalur yang sulit diakses dengan kendaraan.

Tim memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat dan pendaki yang dijumpai saat patroli mengenai bahaya karhutla dan beragam aktivitas yang dapat memicu karhutla. Selain itu, tim juga melakukan pencatatan secara online menggunakan aplikasi SIPP Karhutla seperti data vegetasi, cuaca, uji remas serasah, uji daun tunggal. Personil yang bertugas juga melakukan pembersihan sekat bakar dan pengecekan sumber air.

"Karena karhutla terjadi terkadang, dari kelalaian kecil, sehingga di setiap kesempatan berjumpa dengan masyarakat ataupun pendaki, kami selalu titipkan pesan untuk bijak dan berhati-hati, khususnya terkait hal-hal yang berkaitan dengan api yang dapat menyebabkan terjadinya karhutla", ujar salah satu personil Patroli.

Sepanjang patroli berlangsung, seluruh desa yang dilakukan Patroli kondisinya relatif aman terkendali. Kegiatan ini juga mendapat respon positif dan apresiasi dari Kepala Desa Claket, karena membantu mengurangi ancaman terjadinya karhutla.

“Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja, karena kemarau masih panjang, dan ancaman karhutla selalu mengintai, kami Pemerintah Desa Claket mendukung penuh kegiatan pelestarian lingkungan termasuk pencegahan karhutla ini,” tutur Kepala Desa Claket.

-oOo-

Kehumasan BPPI JabalNusa, Ikhwanudin Rofi’i

Ed. JDC