DITJEN PPI PERKUAT RENCANA DAN STRATEGI PENCEGAHAN KARHUTLA

PKHL- Untuk memperkuat rencana dan strategi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim menyelenggarakan Pertemuan Teknis Penguatan Pencegahan Karhutla Tahun 2024 di Bogor, Jawa Barat (21/2/2024). Langkah ini sebagai aksi nyata sesuai arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengedepankan upaya pencegahan karhutla.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Laksmi Dhewanthi menyampaikan bahwa momen ini sangatlah penting, serta mengajak untuk memanfaatkan momen baik ini untuk saling bersilaturrahmi dan bertukar pengalaman. Juga untuk memperkuat kolaborasi dan menumbuhkan semangat agar tantangan pengendalian karhutla ke depannya dapat dihadapi. 

“Tahun 2023 kemarin, luas karhutla tercatat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi menurun sebesar 29,59% jika dibandingkan dengan tahun 2019 dengan kondisi yang sama akibat pengaruh El-Nino, dan juga tercatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) mendekati 42 %. Karhutla sebagai salah satu penyumbang emisi GRK, sehingga untuk dapat mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) dari sektor Forest and Other Land Use (FOLU) perlu penguatan pengendalian karhutla,” terang Laksmi.

Laksmi menyebutkan sebagai garda terdepan pengendalian karhutla di tingkat tapak, peran Manggala Agni sangatlah besar. Apresiasi diberikan kepada Manggala Agni yang telah berjuang di lapangan, hingga rela berbulan-bulan melakukan pemadaman. Dengan lolosnya kurang lebih 2.000 personil Manggala Agni menjadi ASN PPPK, diharapkan dapat menambah semangat dan kinerja dalam pengendalian karhutla.

“Atas keberhasilan yang telah diraih saat ini agar jangan cepat puas, karena tantangan dan perubahan akan selalu ada. Indonesia akan terus melanjutkan langkah nyata, termasuk pengendalian karhutla dalam konteks pengendalian perubahan iklim. Perlu dipastikan implementasi kebijakan operasional, kebijakan strategis diterapkan di lapangan. Implementasi ini harus menjadi aksi sehingga kita semua menerima manfaatnya,” pesan Laksmi.

Laksmi menegaskan bahwa keberhasilan ini tentu bukanlah keberhasilan kita saja. Kerjasama dan sinergi para pihak di tingkat tapak turut menjadi kunci dalam mewujudkan langit biru tanpa asap. Berdasarkan arahan Menteri LHK untuk semua pihak agar melakukan langkah pencegahan berupa patroli dan penyadartahuan sebagai antisipasi pengendalian karhutla, khususnya pada bulan Ramadhan.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas semua usaha dan keterlibatan seluruh pihak dalam upaya pengendalian karhutla tahun 2023.

“Kekuatan, sumber daya, koordinasi dan sinergi dengan para pihak menjadi kunci dalam keberhasilan pengendalian karhutla. Infrastruktur, teknologi daan peningkatan sumber daya manusia juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan dalam pengendalian karhutla,” lanjut Thomas.

Thomas menekankan bahwa momen ini sebagai sarana untuk memperkuat rencana dan strategi pelaksanaan pencegahan karhutla untuk tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Sharing informasi dari teman-teman di lapangan sangatlah penting dalam merumuskan kebijakan, mengambil langkah panjang sehingga kendala dan permasalahan yang ada dapat diselesaikan dan tidak menjadi penghambat dalam penanganan karhutla.

Pertemuan teknis ini merupakan kerjasama antara Direktorat PKHL dan BPDLH melalui Proyek Indonesia REDD+ RBP GCF Output 2. Dihadiri oleh Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB, Asdep IV Koordinasi Penanganan Konflik dan Keamanan Transportasi Kemenpolhukam, Kepala Seksi Anggaran Bidang Pertanian, Kelautan dan Kehutanan Kemenkeu, pejabat struktural, pejabat fungsional dan Kepala Daops Manggala Agni lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.

(PKHL, edited JDC)