DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

JBN, Juli 2024- Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (BPPI JBN) bersama Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim telah menyelesaikan tahapan verifikasi nominasi Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari dan Utama. Jumlah usulan lokasi ProKlim Tahun 2024 di Wilayah Kerja Jawa Bali Nusa Tenggara mencapai 939 lokasi, dari jumlah usulan tersebut telah dilakukan verifikasi sebanyak 531 lokasi proklim dengan kategori Lestari sebanyak 22 lokasi dan kategori Utama mencapai 329 lokasi. Untuk Wilayah Kerja I Balai PPI JBN yang mencakup Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, verifikasi dilaksanakan selama periode bulan Juni hingga Juli 2024.

Verifikasi ProKlim di Wilayah Kerja I dilakukan pada 73 lokasi usulan baik melalui metode offline maupun online. Pelaksanaan verifikasi dilakukan pada lokasi di Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan di wilayah Provinsi Banten. Di Provinsi DKI Jakarta, verifikasi dilakukan pada lokasi-lokasi di Kepulauan Seribu, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Selatan dan Kota Jakarta Barat. Sedangkan di Provinsi Jawa Barat,verifikasi dilakukan pada lokasi lokasi di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupatan Sukabumi, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Cimahi dan Kota Depok.

Tujuan pelaksanaan verifikasi ProKlim tidak hanya untuk melakukan pengecekan aksi dan dokumen yang disampaikan oleh Pengusul melalui Sistem Registri Nasional (SRN) PPI dalam rangka pemberian apresiasi tetapi juga untuk menggali potensi perbaikan dan pengembangan guna keberlanjutan ProKlim di masa depan. Verifikasi melibatkan verifikator dari Direktorat Adaptasi dan Balai PPI JBN serta para pendamping dari DLH/DLHK Provinsi dan Kab/Kota. Lokasi yang diverifikasi memiliki keragaman tipologi seperti perkotaan padat penduduk, pedesaan dan tepi hutan.

Lokasi yang diverifikasi memperlihatkan keragaman aksi dan kegiatan yang bertujuan mengatasi permasalahan dan kerentanan lokasi serta keunggulan yang dimiliki oleh masyarakat di tingkat tapak. Pembuatan biopori jumbo, sumur resapan, pengaktifan pompa polder, pembangunan tanggul banjir dan penanaman pohon adalah beberapa aksi adaptasi perubahan iklim yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya pengendalian banjir dan longsor. Pengolahan limbah domestik rumah tangga menjadi pupuk kompos, ecoenzym, pupuk organik cair (POC), pemanfaatan biodigester dan biogas serta pembentukan dan penguatan bank sampah di masing- masing RW/Dusun menjadi upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Hal lain yang juga penting dalam penilaian ProKlim ialah kelembagaan dan dukungan keberlanjutan kelompok masyarakat. Kelembagaan masyarakat, dukungan kebijakan, partisipasi masyarakat, kapasitas masyarakat, dukungan sumberdaya eksternal, pengembangan kegiatan, pengelolaan data aksi serta manfaat yang dirasakan oleh masyarakat merupakan komponen-komponen yang digali saat pelaksanaan verifikasi. Kelembagaan masyarakat menjadi pondasi dalam keberlanjutan aksi dalam upaya penguatan kapasitas adaptasi, penurunan emisi gas rumah kaca dan peningkatan kesejahteraan di tingkat tapak.

Program Kampung Iklim telah bertransformasi dari pemberian apresiasi menjadi gerakan nasional adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Mengutip sambutan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan verifikasi di Kabupaten Ciamis “Program Kampung Iklim adalah bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga dan melestarikan titipan Tuhan yang seirama dengan semboyan lingkungan “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”

-oOo-

Pewarta: Rosmerry Yuliana, Tim Verifikator Sekwil I , Kehumasan Balai PPIJBN

Ed. JDC